Balige, Sumut, 10/6 (Antara) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Toba Samosir menggelar razia untuk memantau peredaran makanan kedaluarsa dan harga sembilan bahan pokok di sejumlah lokasi menjelang bulan suci Ramadhan.

"Kami menggelar razia untuk melakukan pengawasan harga dan makanan yang tidak sesuai standar kesehatan pada sejumlah pasar tradisional dan pusat-pusat perbelanjaan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Toba Samosir Marsarasi Simanjuntak di Balige, Rabu.

Razia yang dilakukan, kata dia, dalam rangka menjamin produk makanan dan minuman yang dijual pedagang saat bulan puasa serta harga berbagai kebutuhan masyarakat berada dalam posisi yang aman dan terkontrol.

Berdasarkan pantauan petugas di lapangan, pihaknya tidak menemukan beredarnya makanan kedaluarsa ketika merazia sejumlah pusat perbelanjaan di Kecamatan Porsea, Balige, dan Laguboti.

Di samping itu, kondisi harga sembilan bahan pokok dan berbagai konsumsi kebutuhan lainnya juga masih tergolong stabil.

Marsarasi menyebutkan, pihaknya ingin menciptakan ketenangan bagi warga selama menjalankan ibadah puasa dengan stabilitas harga dan menjamin tidak adanya makanan dan minuman yang tidak sesuai standar kesehatan.

Ia juga mengimbau para pedagang agar tidak melakukan kecurangan dan turut berperan menyeleksi makanan yang dijual kepada konsumen.

"Pedagang jangan hanya memikirkan keuntungan pribadi tanpa memperhatikan keselamatan dan kesehatan pembeli," kata mantan Kepala Kantor Ketahanan Pangan Toba Samosir itu.

Anggota DPRD Toba Samosir Syamsudin Manurung menyebutkan, razia peredaran makanan kedaluarsa dan monitoring harga sembako yang digelar pemkab setempat menjelang Ramadhan itu merupakan langkah yang cukup tepat.

Karena, menurut politisi Partai Hanura itu, razia yang dilakukan tersebut akan menghindarkan masyarakat dari peredaran makanan yang membahayakan bagi kesehatan manusia.

"Kami sangat mendukung langkah-langkah antisipasi yang dilakukan Pemkab Toba Samosir untuk mengatasi beredarnya makanan dan minuman kedaluarsa serta terjadinya kenaikan harga yang akan memberatkan masyarakat," kata Syamsudin. ***4***
(T.KR-HIN/B/I. Arfa/I. Arfa) 10-06-2015

Pewarta:   Imran Napitupulu

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015