Balige, Sumut, 9/5 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara terus mengembangkan promosi sektor kepariwisataan yang berbasis pada alam dan budaya untuk menarik kunjungan wisatawan ke daerah yang terletak di kawasan danau Toba tersebut.
"Promosi kepariwisataan berbasis budaya dengan mengandalkan potensi sumber daya alam tanpa merobah ekosistem terus kita kembangkan," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tobasa, Ultri Simangunsong di Balige, Sabtu.
Dikatakannya, konsep pariwisata berbasis budaya dengan menekankan pelestarian lingkungan akan terus digalakkan pada Kabupaten yang terletak di bagian tengah provinsi Sumatera Utara itu
Menurutnya, jika industri pariwisata berbasis budaya dengan penekanan terhadap keseimbangan lingkungan dikembangkan, maka sektor-sektor lain sebagai penopang dengan sendirinya akan terlestarikan.
Sebagai daerah yang memiliki budaya Batak Toba yang khas, pemerintah daerah setempat akan memperkuat sektor kepariwisataan dengan mengedepankan potensi adat istiadat dan kearifan lokal.
Saat ini, kata dia, perubahan orientasi industri pariwisata lebih mengarah kepada pola wisata yang menekankan aspek penghayatan dan penghargaan kelestarian alam, lingkungan dan budaya (enviromentally and cultural sensitives).
Indikator keberhasilan pembangunan pariwisata menganut asas kelestarian lingkungan tidak semata diukur dari perspektif ekonomi melalui peningkatan devisa, tapi juga mencegah eksploitasi lingkungan.
Ultri menjelaskan, kawasan Tobasa terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah serta menjadi salah satu destinasi wisata yang dilirik para pelancong domestik maupun mancanegara.
Kabupaten berjarak sekitar 245 kilometer dari Medan, ibukota propinsi Sumatera ini memiliki 27 objek wisata andalan potensial yang berpeluang besar untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekelilingnya.
Informasi ringkas tentang 27 objek wisata itu dirangkum dalam buku panduan wisata atau tourism map, guna membantu wisatawan mengetahui informasi tentang industri pariwisata Tobasa secara lebih detail.
"Buku panduan berisikan informasi ringkas tentang objek-objek wisata pilihan berikut data mengenai sarana dan prasarana pariwisata yang dibutuhkan selama melakukan perjalanan di Tobasa, telah dipersiapkan dengan aplikasi teknologi digital," terang Ultri. ***1***
(KR-HIN)
(T.KR-HIN/B/O. Tamindael/O. Tamindael) 09-05-2015 10:03:37
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Promosi kepariwisataan berbasis budaya dengan mengandalkan potensi sumber daya alam tanpa merobah ekosistem terus kita kembangkan," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tobasa, Ultri Simangunsong di Balige, Sabtu.
Dikatakannya, konsep pariwisata berbasis budaya dengan menekankan pelestarian lingkungan akan terus digalakkan pada Kabupaten yang terletak di bagian tengah provinsi Sumatera Utara itu
Menurutnya, jika industri pariwisata berbasis budaya dengan penekanan terhadap keseimbangan lingkungan dikembangkan, maka sektor-sektor lain sebagai penopang dengan sendirinya akan terlestarikan.
Sebagai daerah yang memiliki budaya Batak Toba yang khas, pemerintah daerah setempat akan memperkuat sektor kepariwisataan dengan mengedepankan potensi adat istiadat dan kearifan lokal.
Saat ini, kata dia, perubahan orientasi industri pariwisata lebih mengarah kepada pola wisata yang menekankan aspek penghayatan dan penghargaan kelestarian alam, lingkungan dan budaya (enviromentally and cultural sensitives).
Indikator keberhasilan pembangunan pariwisata menganut asas kelestarian lingkungan tidak semata diukur dari perspektif ekonomi melalui peningkatan devisa, tapi juga mencegah eksploitasi lingkungan.
Ultri menjelaskan, kawasan Tobasa terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah serta menjadi salah satu destinasi wisata yang dilirik para pelancong domestik maupun mancanegara.
Kabupaten berjarak sekitar 245 kilometer dari Medan, ibukota propinsi Sumatera ini memiliki 27 objek wisata andalan potensial yang berpeluang besar untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekelilingnya.
Informasi ringkas tentang 27 objek wisata itu dirangkum dalam buku panduan wisata atau tourism map, guna membantu wisatawan mengetahui informasi tentang industri pariwisata Tobasa secara lebih detail.
"Buku panduan berisikan informasi ringkas tentang objek-objek wisata pilihan berikut data mengenai sarana dan prasarana pariwisata yang dibutuhkan selama melakukan perjalanan di Tobasa, telah dipersiapkan dengan aplikasi teknologi digital," terang Ultri. ***1***
(KR-HIN)
(T.KR-HIN/B/O. Tamindael/O. Tamindael) 09-05-2015 10:03:37
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015