Medan, 22/2 (Antara) - Penurunan BI rate atau suku bunga acuan menjadi 7,50 persen dari 7,75 persen bisa mendorong pertumbuhan kredit perbankan di Sumatera Utara yang melambat pada tahun 2014, kata Ketua Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara.

Tetapi, perbankan hendaknya segera mengikuti penurunan BI Rate, agar pengusaha lebih tertarik mengambil kredit, kata Ivan di Medan, Minggu.

Penurunan bunga kredit akan menambah keberanian pengusaha mengambil kredit setelah dalam beberapa tahun terakhir melakukan penahanan karena di tengah sulitnya bisnis nyatanya bunga kredit tetap tinggi.

Pengusaha, kata Ivan, tetap membutuhkan kucuran dana perbankan untuk menjalankan bisnisnya.

Meski sudah turun, katanya, Kadin berharap bunga kredit perbankan lebih rendah lagi agar bisa bersaing dengan pengusaha asing yang mendapat kredit dengan lebih mudah dan murah di negaranya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Difi A Johansyah menyebutkan, penurunan BI Rate dipastikan akan diikuti perbankan di Sumut apalagi persaingan mendapatkan nasabah semakin ketat.

Difi mengakui, pada tahun lalu, penyaluran kredit melambat atau hanya 6,97 persen menjadi Rp166,87 triliun dari angka nasional 11,94 persen.

Pertumbuhan kredit Sumut tahun 2014 juga jauh lebih rendah dari tahun 2013 yang bisa naik 18,56 persen dari 2012 yang sejumlah Rp131,58 triliun.

Penurunan kredit 2014 dipengaruhi banyak faktor termasuk adanya Pemilu Presiden dan masih terjadinya krisis global.

Pemilu Presiden membuat banyak calon investor atau pengusaha melakukan "wait and see" berinvestasi baru atau memperbesar modal usaha.

Perekonomian Sumut yang juga mengalami tekanan membuat perbankan mengerem laju kredit untuk menjaga kualitas kreditnya.

Difi menjelaskan, perlambatan kredit terjadi di sebagian besar sektor.

Kredit investasi misalnya hanya tumbuh sebesar 8,92 persen dari Rp43,61 triliun di 2013 menjadi Rp47,5 triliun.

Pertumbuhan sebesar 8, 92 persen itu lebih kecil dibandingkan dengan penyaluran kredit investasi di tahun 2013 yang sudah tumbuh sebesar 42,89 persen.

"Tahun ini dengan tidak ada agenda politik dan sedikit membaiknya sektor riil serta turunnya BI Rate diperkirakan, penyaluran kredit perbankan sedikit membaik, meski tidak signifikan seperti sebelum krisis global.***3***
(T.E016/B/A.J.S. Bie/A.J.S. Bie)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015