New York, 5/2 (Antara/AFP) - Harga minyak global jatuh pada Rabu (Kamis pagi WIB) setelah naik selama tiga hari, dengan kontrak utama New York merosot lebih dari empat dolar AS karena persediaan minyak mentah Amerika Serikat meningkat lagi.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, anjlok 4,60 dolar AS, atau 8,7 persen dari penutupan Selasa, menjadi berakhir pada 48,45 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret, jatuh 3,75 dolar AS menjadi menetap di 54,16 dolar AS.

Penurunan menyapu bersih sebagian besar keuntungan dari reli tiga hari sebelumnya, tetapi minyak mentah masih jauh di atas posisi terendah untuk tahun ini.

Harga minyak juga turun karena para pedagang mengambil keuntungan dari kenaikan sebelumnya. Harga minyak mentah melonjak sekitar 20 persen selama tiga hari perdagangan terakhir di tengah tanda-tanda perlambatan produksi.

Stok minyak AS meningkat lagi pada minggu lalu, mencapai tingkat tertinggi dalam 30 tahun terakhir, menurut data pemerintah. Persediaan minyak mentah komersial naik 6,3 juta barel mencapai rekor 413,1 juta barel.

Beberapa dari itu bisa dijelaskan oleh pemogokan pekerja di kilang-kilang penyulingan mewakili sekitar 10 persen dari seluruh kapasitas AS.

Tetapi Larry Carl dari konsultan pasar Frost & Sullivan menunjukkan bahwa stok bensin juga meningkat.

"Itu berarti kita tidak mampu membayar biaya operasi kilang-kilang yang terlalu tinggi, yang akan menempatkan lebih banyak minyak mentah dalam sistem," kata dia.

Dia menyebut lompatan tajam baru-baru ini dalam harga minyak mentah "sedikit omong kosong irasional".

Ken Hasegawa, manajer perdagangan energi di Newedge Group di Tokyo, mengatakan pasar minyak mentah sangat fluktuatif setelah reli tiga hari yang dimulai Jumat (30/1) melihat harga melonjak hampir 20 persen.

"Hal ini telah menjadi semakin sulit untuk membedakan arah harga minyak mentah, namun fundamental tetap tidak berubah," kata Hasegawa kepada AFP.

Dia mengatakan bahwa harga bisa berfluktuasi dalam kisaran 20 dolar AS dalam jangka pendek.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015