Perserikatan, Bangsa-Bangsa (Antara/AFP) - Spanyol pada Rabu menyatakan tembakan Israel membunuh seorang penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa asal Spanyol di Libanon selatan dan meminta badan dunia itu mengusutnya tuntas.

Dewan Keamanan mengutuk kematian kopral Spanyol itu, yang meninggal akibat luka dalam bakutembak pasukan Israel dengan pejuang Hizbullah di perbatasan tersebut.

"Jelas bahwa itu adalah akibat peningkatan kekerasan dan datang dari pihak Israel," kata Duta Besar Spanyol Roman Oyarzun kepada wartawan.

Utusan Spanyol itu menyatakan sudah meminta penyelidikan penuh dalam sidang darurat dewan tersebut, yang diminta Prancis untuk membahas cara meredakan ketegangan Israel dengan Libanon.

Kekerasan itu menimbulkan kekhawatiran akan perang habis-habisan lagi di antara kedua negara tersebut, yang terlibat perang sebulan pada 2006, di wilayah sudah didera pertempuran di Suriah dan Irak.

Sekretaris Jenderal Perserikata Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon menyerukan penahanan diri dan ketengan penuh, mendesak semua pihak bertindak secara bertanggung jawab untuk mencegah peningkatan dalam lingkungan tegang itu, kata pernyataan badan dunia tersebut.

Ketegangan di daerah meningkat, terutama sesudah serangan udara Israel di wilayah Suriah dataran tinggi Golan menewaskan enam pejuang Hizbullah dan seorang jenderal Iran pada 18 Januari.

"Tujuan kami adalah meredakan ketegangan dan mencegah pemanasan keadaan lebih lanjut," kata Duta Besar Prancis Francois Delattre kepada wartawan.

Prancis menyampaikan rancangan pernyataan kepada anggota dewan itu, tapi setelah bersidang lebih dari satu jam, dewan tersebut mengeluarkan kecaman singkat atas kematian penjaga perdamaian itu serta tidak menyebutkan upaya peredaan.

Kopral Spanyol 36 tahun itu, yang bertugas di satuan sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa UNIFIL di Libanon selatan, tewas dalam tembak-menembak tersebut.

UNIFIL, yang berkekuatan 10.000, menyatakan mengamati enam roket ditembakkan ke Israel dari Libanon selatan dan pasukan Israel balas menembakkan senjata berat ke sekitar wilayah sama.

Pejabat tinggi penjaga perdamaian Senior Edmond Mulet menyatakan kepada anggota dewan itu bahwa serangan tersebut pelanggaran berat atas perjanjian gencat

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015