Balige, Sumut, 8/12 Antara) - Sejak beberapa hari belakangan ini, warga Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara, mengeluhkan kelangkaan liquefied petroleum gas atau LPG untuk ukuran 3 kg di daerah tersebut.
"Kelangkaan Gas LPG 3 kg sudah terjadi sejak beberapa hari ini. Kalau pun ada dijual pada beberapa kios pengecer, harganya sudah naik hingga mencapai Rp20.000 per tabung," kata Masrina Siahaan (54)warga Kelurahan Napitupulu, Kecamatan Balige, Senin.
Padahal, kata dia, sebelumnya para pedagang di daerah yang terletak di pinggir danau Toba itu menjual Gas LPG 3 kg seharga Rp17.000 per tabung.
Menurutnya, kelangkaan gas yang terjadi beberapa hari terakhir ini, sangat menyulitkan warga, terutama ibu rumah tangga. Dengan terpaksa, mereka harus membeli di atas harga yang jauh melebihi ketentuan yang ditetapkan pihak Pemerintah.
Masrina berharap, pihak pemerintah daerah setempat segera dapat mengatasi kelangkaan gas di daerah tersebut, mengingat penggunaan LPG merupakan kebutuhan cukup penting dalam berbagai keperluan.
Warga Tobasa lainnya, Elfrida (32) juga mempertanyakan terjadinya harga yang sangat bervariasi, yang diduga dipicu kelangkaan gas LPG tiga kilogram dimaksud.
Akibatnya, kata dia, masing-masing kios pengecer yang memiliki persediaan LPG, menjualnya dengan harga berbeda-beda, yakni antara Rp18.000 hingga Rp21.000 per tabung.
"Kami tidak begitu mengerti, kenapa gas LPG tiga kilogram sampai mengalami kelangkaan di Tobasa, sehingga para penjual di kios pengecer menjual dengan harga yang jauh di atas ketentuan yang ditetapkan Pemerintah," katanya.
Kasubbag Industri Perdagangan Tobasa, Tumpal Panjaitan menyebutkan, terjadinya kelangkaan gas LPG tiga kilogram di daerah tersebut, diduga akibat semakin banyaknya konsumen yang berlalih dari penggunaan gas 12 kilogram ke tabung ukuran tiga kilogram.
Karena, menurutnya kuota gas LPG tiga kilogram di Kabupaten tersebut tidak mengalami perobahan, yakni sebanyak 76.168 tabung per bulan.
Tumpal menyebutkan, Pemerintah daerah setempat menetapkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp16.000 untuk LPG 3 kg, mengacu kepada surat keputusan Bupati Tobasa nomor 59 tahun 2012 tanggal 27 Februari.
Untuk empat Kecamatan tertentu, yakni Habinsaran, Pintupohan, Borbor dan Kecamatan Nassau, (HET) LPG 3 kg ditetapkan sebesar Rp17.000 per tabung.
"Dalam waktu dekat, bersama dengan instansi terkait akan digelar operasi pasar guna menertibkan harga gas LPG tiga kilogram di daerah ini," katanya.
Data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tobasa mencatat, ada tiga agen Gas LPG di daerah tersebut, yakni Toba Anugrah di Kecamatan Balige, Jaguas Hutapea di Laguboti dan CV Pantas di Kecamatan Porsea. ***2***
(KR-HIN)
(T.KR-HIN/C/E.S. Syafei/E.S. Syafei) 08-12-2014 13:51:49
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Kelangkaan Gas LPG 3 kg sudah terjadi sejak beberapa hari ini. Kalau pun ada dijual pada beberapa kios pengecer, harganya sudah naik hingga mencapai Rp20.000 per tabung," kata Masrina Siahaan (54)warga Kelurahan Napitupulu, Kecamatan Balige, Senin.
Padahal, kata dia, sebelumnya para pedagang di daerah yang terletak di pinggir danau Toba itu menjual Gas LPG 3 kg seharga Rp17.000 per tabung.
Menurutnya, kelangkaan gas yang terjadi beberapa hari terakhir ini, sangat menyulitkan warga, terutama ibu rumah tangga. Dengan terpaksa, mereka harus membeli di atas harga yang jauh melebihi ketentuan yang ditetapkan pihak Pemerintah.
Masrina berharap, pihak pemerintah daerah setempat segera dapat mengatasi kelangkaan gas di daerah tersebut, mengingat penggunaan LPG merupakan kebutuhan cukup penting dalam berbagai keperluan.
Warga Tobasa lainnya, Elfrida (32) juga mempertanyakan terjadinya harga yang sangat bervariasi, yang diduga dipicu kelangkaan gas LPG tiga kilogram dimaksud.
Akibatnya, kata dia, masing-masing kios pengecer yang memiliki persediaan LPG, menjualnya dengan harga berbeda-beda, yakni antara Rp18.000 hingga Rp21.000 per tabung.
"Kami tidak begitu mengerti, kenapa gas LPG tiga kilogram sampai mengalami kelangkaan di Tobasa, sehingga para penjual di kios pengecer menjual dengan harga yang jauh di atas ketentuan yang ditetapkan Pemerintah," katanya.
Kasubbag Industri Perdagangan Tobasa, Tumpal Panjaitan menyebutkan, terjadinya kelangkaan gas LPG tiga kilogram di daerah tersebut, diduga akibat semakin banyaknya konsumen yang berlalih dari penggunaan gas 12 kilogram ke tabung ukuran tiga kilogram.
Karena, menurutnya kuota gas LPG tiga kilogram di Kabupaten tersebut tidak mengalami perobahan, yakni sebanyak 76.168 tabung per bulan.
Tumpal menyebutkan, Pemerintah daerah setempat menetapkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp16.000 untuk LPG 3 kg, mengacu kepada surat keputusan Bupati Tobasa nomor 59 tahun 2012 tanggal 27 Februari.
Untuk empat Kecamatan tertentu, yakni Habinsaran, Pintupohan, Borbor dan Kecamatan Nassau, (HET) LPG 3 kg ditetapkan sebesar Rp17.000 per tabung.
"Dalam waktu dekat, bersama dengan instansi terkait akan digelar operasi pasar guna menertibkan harga gas LPG tiga kilogram di daerah ini," katanya.
Data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tobasa mencatat, ada tiga agen Gas LPG di daerah tersebut, yakni Toba Anugrah di Kecamatan Balige, Jaguas Hutapea di Laguboti dan CV Pantas di Kecamatan Porsea. ***2***
(KR-HIN)
(T.KR-HIN/C/E.S. Syafei/E.S. Syafei) 08-12-2014 13:51:49
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014