Medan, 25/11 (Antara) - Dinas Kebersihan Pemerintah Kota Medan belajar tentang pengelolaan sampah menjadi salah satu sumber energi ke Bandung yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan Endar S Lubis, di Medan Selasa mengatakan pihaknya tertarik untuk belajar ke Bandung dalam hal pengelolaan sampah menjadi hal yang dapat bermanfaat dan berdaya guna setelah diolah kembali.

Ia mengatakan ketertarikan pihaknya belajar ke Bandung, karena di "Kota Kembang" itu ada masyarakatnya yang sudah berhasil mengolah sampah menjadi produk yang berdaya guna yakni mengolahnya menjadi gas.

Gas yang dihasilkan dari pengolahan sampah tersebut, kemudian dialirkan ke beberapa rumah warga yang memanfaatkannya untuk memasak, sehingga masyarakat tidak lagi harus membeli gas-gas tabung seperti yang ada saat ini dipasaran.

Intinya, kata dia, pihaknya ingin mempelajari tentang 3 R , yakni reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang) dalam pengelolaan sampah.

Nantinya, lanjut dia, ilmu yang didapat tersebut akan diajarkan kepada masyarakat baik individu maupun kelompok di Kota Medan, sehingga bisa mengolahnya seperti apa yang sudah dilakukan sebagian masyarakat di Bandung.

"Jadi kalau ini berhasil, masyarakat tidak perlu lagi beli gas," katanya.

Pengolahan sampah menjadi produk yang berdaya guna tentunya sangat terbuka lebar, mengingat dalam sehari masyarakat Kota Medan dapat menghasilkan 1.725 ton, baik sampah rumah tangga, industri, maupun sampah pelaku usaha.

Dari jumlah itu, rata-rata Dinas Kebersihan hanya dapat mengangkut 525 ton perharinya, akibat keterbatasan jumlah armada yang tersedia.

Berdasarkan data saat ini armada sampah yang dimiliki Dinas Kebersihan yakni becak sampah sebanyak 850 unit, gerobak sampah 335 unit, mobil pick up 6 unit, conpactor 7 unit, dump truk jenis tiper 167 unit dan dump truk jenis container sebanyak 22 unit.

Sementara jumlah sumber daya manusia yang dipekerjakan, baik untuk kebutuhan kendaraan termasuk penyapu jalan atau pasukan melati, saat ini berjumlah 2.812 orang.***3***
(T.KR-JRD/B/M. Taufik/M. Taufik)

Pewarta: Juraidi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014