Kabanjahe, Sumut, (Antara) - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, pohon berukuran besar yang berada di kawasan relokasi Desa Siosar, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, jangan ada yang ditebang.
"Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan dengan baik, dan tidak ada yang menebang kayu, maupun merusak kawasan agropolitan tersebut," katanya di Kabanjahe, Rabu.
Hal tersebut dikatakannya usai membuka program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dipusatkan di eks Kampus Universitas Karo (UKA) Kabanjahe untuk kegiatan pembuatan jalan baru relokasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Desa Siosar.
KSAD menyebutkan, merusak atau mengambil pohon yang hidup di Desa Siosar adalah menghancurkan lingkungan dan juga nantinya akan berdampak merugikan kepada manusia.
Oleh karena itu, katanya, masyarakat harus ikut bertanggung jawab menjaga lingkungan dan jangan membiarkan adanya penebangan kayu-kayu yang terdapat di daerah Siosar yang akan dijadikan sebagai tempat tinggal pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung.
"Jalan baru menuju ke Desa Siosar akan dibangun sepanjang 3,4 kilometer, lebar 5 meter dan juga daerah pertanian bagi pengungsi erupsi Gunung Sinabung," kata mantan Pangkostrad itu.
Nurmantyo menambahkan, pembangunan rumah tahap pertama sebanyak 50 unit dari jumlah 360 unit yang direncanakan pemerintah untuk pengungsi erupsi Gunung Sinabung.
Pengerjaan puluhan unit rumah baru untuk pengungsi erupsi Sinabung, harus dapat diselesaikan selama tiga minggu oleh prajurit TNI AD, dari target satu bulan.
"Pembangunan rumah baru tersebut, akan dikerjakan oleh 893 personel TNI AD dari Kodam I/Bukit Barisan dan dibantu warga pengungsi erupsi Gunung Sinabung," kata jenderal bintang empat itu.
Informasi diperoleh menyebutkan, kawasan Desa Siosar jaraknya lebih kurang 20 kilometer dari Kota Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Karo.
Sedangkan, pengungsi erupsi Gunung Sinabung yang akan ditempatkan di relokasi Desa Siosar berasal dari 7 Desa dan satu dusun di Kabupaten Karo.
Dari tujuh desa itu, beberapa di antaranya Desa Simacem, Desa Bekerah dan Desa Sukameriah merupakan daerah zona merah yang hanya berjarak 4 Km dari kawah Gunung Sinabung.
Jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung tercatat sebanyak 3.284 jiwa atau 1.018 kepala keluarga (KK) yang ditempatkan di 12 titik penampungan di Kabupaten Karo dan Kabanjahe. ***3***
(T.M034/B/T. Susilo/T. Susilo)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan dengan baik, dan tidak ada yang menebang kayu, maupun merusak kawasan agropolitan tersebut," katanya di Kabanjahe, Rabu.
Hal tersebut dikatakannya usai membuka program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dipusatkan di eks Kampus Universitas Karo (UKA) Kabanjahe untuk kegiatan pembuatan jalan baru relokasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Desa Siosar.
KSAD menyebutkan, merusak atau mengambil pohon yang hidup di Desa Siosar adalah menghancurkan lingkungan dan juga nantinya akan berdampak merugikan kepada manusia.
Oleh karena itu, katanya, masyarakat harus ikut bertanggung jawab menjaga lingkungan dan jangan membiarkan adanya penebangan kayu-kayu yang terdapat di daerah Siosar yang akan dijadikan sebagai tempat tinggal pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung.
"Jalan baru menuju ke Desa Siosar akan dibangun sepanjang 3,4 kilometer, lebar 5 meter dan juga daerah pertanian bagi pengungsi erupsi Gunung Sinabung," kata mantan Pangkostrad itu.
Nurmantyo menambahkan, pembangunan rumah tahap pertama sebanyak 50 unit dari jumlah 360 unit yang direncanakan pemerintah untuk pengungsi erupsi Gunung Sinabung.
Pengerjaan puluhan unit rumah baru untuk pengungsi erupsi Sinabung, harus dapat diselesaikan selama tiga minggu oleh prajurit TNI AD, dari target satu bulan.
"Pembangunan rumah baru tersebut, akan dikerjakan oleh 893 personel TNI AD dari Kodam I/Bukit Barisan dan dibantu warga pengungsi erupsi Gunung Sinabung," kata jenderal bintang empat itu.
Informasi diperoleh menyebutkan, kawasan Desa Siosar jaraknya lebih kurang 20 kilometer dari Kota Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Karo.
Sedangkan, pengungsi erupsi Gunung Sinabung yang akan ditempatkan di relokasi Desa Siosar berasal dari 7 Desa dan satu dusun di Kabupaten Karo.
Dari tujuh desa itu, beberapa di antaranya Desa Simacem, Desa Bekerah dan Desa Sukameriah merupakan daerah zona merah yang hanya berjarak 4 Km dari kawah Gunung Sinabung.
Jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung tercatat sebanyak 3.284 jiwa atau 1.018 kepala keluarga (KK) yang ditempatkan di 12 titik penampungan di Kabupaten Karo dan Kabanjahe. ***3***
(T.M034/B/T. Susilo/T. Susilo)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014