Jakarta, 14/6 (Antara) - Kementerian Koperasi dan UKM selesai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) senilai Rp1,5 miliar yang dikelola koperasi di Desa Napajoring, Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumut.

Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu menyebutkan pembangunan PLTMH yang dibiayai APBN Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2013 dengan nilai sebesar Rp1,5 miliar itu telah selesai dikerjakan.

"Kami harap ini dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu melistriki rumah tangga-rumah tangga yang telah lama memimpikan untuk memperoleh penerangan sejak Indonesia merdeka 69 tahun yang lalu," katanya.

Menurut dia dengan tersedianya penerangan listrik maka akan meningkatkan gairah kehidupan keluarga baik untuk mendorong kegiatan belajar anak-anak sekolah, penggunaan alat-alat rumah tangga seperti TV, radio, dan kulkas.

"Ini juga menjadi misi utama dari kami dalam membangun PLTMH melalui Koperasi yaitu menggerakkan ekonomi produktif yang antara lain bisa menggerakkan industri makanan dan minuman mesin pengolah kopi, kerajinan kayu dan pertukangan, jasa foto copy dan lain-lain," katanya.

Ia menambahkan kesemuanya itu dimaksudkan untuk menciptakan lapangan kerja baru (pro job), meningkatkan pendapatan (pro growth) yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (pro poor).

Secara nasional rasio elektrifikasi di Tanah Air baru mencapai 80 persen, artinya kata dia sebanyak 20 persen masyarakat Indonesia terutama masyarakat pedesaan belum tersentuh oleh penerangan listrik sehingga akses masyarakat terhadap energi masih terbatas.

"Sejak 1996 sampai dengan 2013 Kementerian Koperasi dan UKM telah mengalokasikan bantuan pembangunan PLTMH kepada 41 Koperasi yang tersebar di 27 Kabupaten pada 14 Propinsi dengan total daya terbangkit sebesar 1,897 Megawatt serta melistriki sekitar 7.396 rumah tangga," katanya.

Selain melistriki pihaknya juga berharap PLTMH mampu menggerakkan ekonomi berdasarkan potensi kearifan lokal wilayah setempat (pengolahan kopi, kakao, penggilingan padi, kerajinan rotan, hingga perbengkelan kayu).

Pihaknya meminta koperasi maupun seluruh anggota untuk secara serius memelihara dan memanfaatkan PLTMH ini dengan baik.

"Untuk itu perlu ditumbuhkan rasa memiliki, rasa tanggung jawab serta kerja sama yang saling mendukung dari semua pemangku kepentingan yang merupakan faktor penting bagi keberlanjutan investasi PLTMH ini," katanya.

Fasilitasi PLTMH dengan kapasitas daya terbangkit sebesar 42 kilowatt yang diberikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM kepada Koperasi Serba Usaha Mitra Keluarga kata Menteri sifatnya hanyalah stimulan, yaitu sebagai faktor pengungkit pengembangan ekonomi produktif pedesaan.

Oleh karena itu dibutuhkan koordinasi dan kerja sama sinergitas kegiatan dari sektor atau institusi lainnya agar pembinaan usaha koperasi dapat dilakukan secara utuh, komprehensif untuk mampu berkembang secara berkelanjutan.

"Pada gilirannya fasilitasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing serta mendorong pengembangan usaha koperasi yang menurut informasi akan dikembangkan usaha perbengkelan kayu dan lain-lain serta usaha anggotanya," kata Menteri Sjarifuddin. (H016)

Pewarta: Hanni Sofia

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014