Pematangsiantar, Sumut, 14/6 (Antara) - Kaum lelaki di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, lebih tertarik membicarakan ajang Piala Dunia dari pada Pilpres 2014.

Mulai dari remaja sampai yang tua dari berbagai profesi dan latar belakang membahas perhelatan akbar sepak bola empat tahunan ini di seluruh tempat dan fasilitas umum, di kedai-kedai sampai kafe.

"Lebih asik bahas bola, jauh dari unsur politis, lebih fair. Aksi-aksi pesepakbola dunia enak ditonton," ujar Safrul Harahap, pedagang keliling warga Nagori (Desa) Karangsari Kabupaten Simalungun, Sabtu.

Safrul mengatakan di Pilpres 9 Juli nanti hanya memilih dua pasangan capres-cawapres antara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Kan tinggal pilih salah satunya, dan setiap warga pasti sudah punya pilihan. Jadi tinggal menunggu waktunya," jelas pria 40-an tahun ini.

Abang becak (sebutan penarik beca bermotor) menegaskan siap menyukseskan dan menentukan pilihan pada ajang Pilpres.

"Kami pergunakan hak pilih pada saatnya, tetapi untuk membicarakan siapa dan apa para capres itu, sudahlah biar masing-masing kita yang menentukan," kata Samiun warga Kelurahan Bantan Pematangsiantar.

Pria 50-an tahun ini menyampaikan gelaran Piala Dunia setidaknya mampu mengalihkan perhatian masyarakat terhadap Pilpres yang penuh isu-isu murahan.

"Harusnya bicara program ke depan, bukan mencari kelemahan dan melecehkan antar calon presiden. Itu kan tidak mendidik. Sukur ada Piala Dunia, sehingga masyarakat ada bahasan lain yang lebih segar," tutur Samiun.

Ayah tiga anak ini minta kepada tim sukses para capres untuk tidak mempengaruhi masyarakat dengan informasi yang menyesatkan dan jangan mempengaruhi pilihan rakyat dengan pemberian apapun.

"Biarlah rakyat memilih dengan hati nurani siapa yang dipercaya memimpin bangsa ini lima tahun ke depan," imbau Samiun. ***1***
(T.KR-WRS/B/M. Taufik/M. Taufik)

Pewarta: Waristo

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014