Oleh Evalisa Siregar
Medan, 16/5 (Antara) -Bank Indonesia mengungkapkan hingga April 2014, penemuan uang palsu secara nasional rata-rata sebanyak empat lembar dalam setiap satu juta lembar dengan kasus terbanyak di daerah Jawa.

"Secara hitungan, temuan uang palsu itu yang secara nasional di tahun 2013 juga rata-rata sebanyak 11 lembar dalam satu juta lembar setiap tahunnya, memang terlihat masih relatif kecil, tetapi uang palsu tersebut harus ditekan atau dibasmi karena merugikan masyarakat dan negara,"kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Lambok A Siahaan di Medan, Jumat.

Menurut dia, penekanan/pembasmian uang palsu itu sangat bisa terbantu dengan kesadaran masyarakat untuk teliti dan kritis dalam soal uang itu mulai dengan langkah dilihat, diraba dan diterawang dan segera melaporkan temuan uang palsu itu.

Pemerintah sendiri terus melakukan peningkatan kualitas uang yang diedarkan mulai dari kualitas kertas hingga pengaman di lembaran uang itu.

Agustus ini misalnya pemerintah mengeluarkan Uang NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

"Jadi meski temuan uang palsu di dalam negeri masih kecil dibandingkan di luar negeri yang bisa sampai 100 lembar dari 1 juta lembar uang, kejahatan pemalsuan uang harus diberantas secara bersama,"katanya.

Khusus di Sumut, ujar Lambok, meski jauh di bawah peringkat Jawa atau nomor enam dalam soal temuan uang palsu itu, tetapi harus diwaspadai.

Alasannya Sumut sebagai salah satu daerah yang pertumbuhan ekonominya rata-rata di atas angka nasional.

Lebih besarnya temuan uang palsu di Jawa sendiri dipicu karena lebih banyaknya jumlah penduduk yang otomatis peredaran uangnya juga lebih besar.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan IX (Sumut-Aceh) Difi A Johansyah menyebutkan, BI selalu mensosialisasikan soal perlunya kewaspadaan untuk menghindari kerugian uang palsu.

Selain perlu semakin teliti dalam menerima uang, juga masyarakat harusnya sudah semakin meningkatkan penggunaan uang elektronik.

"Dengan uang elektronik atau tidak menggunakan uang tunai, maka selain bisa terhindar dari uang palsu, masyarakat juga semakin terhindar dari kejahatan,"katanya.***2**
(T.E016/B/I.K. Sutika/I.K. Sutika)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014