Oleh Juraidi

Medan,   (Antara) - Pemerintah Kota Medan dan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut- Aceh sepakat akan mengembangkan klaster bawang merah yang akan dilaksanakan di kawasan Medan Marelan.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam nota kesepahaman oleh Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut- Aceh Difi A Djohansyah, di Medan Senin.

Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengatakan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama sektor pertanian tersebut dilakukan karena perkembangan kondisi makro ekonomi Kota Medan saat ini tercatat menunjukkan tingkat inflasi yang cukup tinggi di awal tahun.

Malah mencatatkan bawang merah sebagai salah satu komoditi penyumbang inflasi yang cukup signifikan.

"Untuk itulah nota kesepahaman ini dilakukan agar kiranya masyarakat petani dapat kita fasilitasi dalam berbagai bentuk pelatihan, pendanaan dan pendampingan serta pengembangan kelembagaan, khususnya dalam meningkatkan produktifitas bawang merah," katanya.

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut- Aceh Difi A Djohansyah mengatakan, selaras dengan upaya pengendalian inflasi, periode ini pihaknya bersama Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan akan mengembangkan klaster bawang merah.

Sebagaimana diketahui bahwa bawang merah merupakan komiditi yang memberikan pengaruh terhadap capaian inflasi di Provinsi Sumut dengan andil 0,51 persen.

Selain itu, lanjut dia, bawang merah juga merupakan komoditas yang memiliki frekuensi tinggi sebagai penyumbang inflasi.

Untuk inflasi Kota Medan sendiri, kenaikan harga bawang merah telah menyebabkan inflasi sebanyak 7 kali pada tahun 2013.

"Pilot project pengembangan klaster akan dilaksanakan di Kecamatan Medan Marelan seluas lebih kurang 5 hektar. Kelompok tani yang terlibat dalam program ini sebanyak 6 kelompok," katanya.

Dia berharap melalui program ini produksi bawang merah dapat ditingkatkan dan dalam ruang lingkup yang lebih besar, gerakan menanam bawang merah pada gilirannya dapat berdampak pada ketersediaan pasokan yang mempengaruhi stabilitas harga.

"Kesepakatan ini tentunya menjadi langkah bagi kami dalam meningkatkan perekonomian di Kota Medan, khususnya sektor pertanian. Setelah ini kami akan menindaklanjuti program ini dengan berbagai kegiatan seperti penanaman, studi banding, program pelatihan serta pemberdayaan kelompok tani," katanya.***2***

 

(T.KR-JRD/B/A. Lazuardi/A. Lazuardi)

Pewarta: Juraidi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014