Oleh Evalisa Siregar
Medan, 28/3 (Antara) - Bank Indonesia (BI) Wilayah IX Sumatera Utara dan Aceh mengembangkan pengiriman data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis atau PIHPS ke pesan singkat agar informasi itu tidak terganggu dengan "byar pet" dan lebih meluas.

"Bukan hanya melalui SMS (pesan singkat), tetapi penyampaian harga pangan strategis itu juga sudah menggunakan versi android sehingga semakin mudah diakses dan informasinya lebih meluas ke masyarakat," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan WIlayah IX, Difi A Johansyah di Medan, Jumat.

Menurut dia, kemudahan mendapatkan informasi harga itu untuk semakin memudahkan masyarakat sehingga pada akhirnya dapat menjadi stabilator harga di pasar.

Dengan mengetahui harga di pasar, maka konsumen semakin cerdas berbelanja dan sebaliknya pedagang berhati-hati untuk melakukan spekulasi harga di pasar.

"Pemerintah serius menekan harga di pasar guna menekan inflasi," katanya.

Adanya informasi harga pangan secara "realtime" diharapkan dapat berperan untuk menekan tingginya inflasi seperti yang terjadi tahun lalu dan selanjutnya bisa terus menjaga kestabilan harga di provinsi tersebut.

Difi menjelaskan, pada PIHPS yang diberi nama "SiHarapanKu itu menampilkan atau menginformasikan 19 jenis komoditas dari berbagai daerah khususnya bahan kebutuhan pokok mulai beras, cabai dan bawang merah.

Stus web PIHPS itu juga terus direvisi dan memperluas menu tampilannya agar informasi semakin bertambah banyak dan menarik minat masyarakat untuk mengaksesnya.

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa menyebutkan, pengusaha senang dengan langkah Pemerintah yang berupaya menekan angka inflasi.

Alasan dia, inflasi mempengaruhi daya beli yang akhirnya juga menggangu perdagangan.

Dia menyebutkan untuk semakin bisa menekan harga di pasar, Pemerintah harus juga meningkatkan infrastruktur jalan mengingat jalan jelek yang membuat gangguan distribusi menjadi salah satu biaya produksi perusahaan/pedagang menjadi lebih besar sehingga harga jual terpaksa dinaikkan. ***2***
(T.E016/B/I.K. Sutika/I.K. Sutika)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014