Oleh Evalisa Siregar

Medan, 26/2 (Antara) - Bank Indonesia membantu meningkatkan produksi bawang merah untuk menekan inflasi di Kota Medan dan Sumatera Utara secara keseluruhan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IX (Sumut-Aceh), Hari Utomo di Medan, Rabu mengatakan sejak November tahun lalu, BI bekerja sama dengan petani sudah menanami bawang seluas 4.000 meter persegi masing-masing 1.000 meter persegi di Medan Marelan dan 3.000 meter persegi di Kabupaten Karo.

"Panen bawang di Marelan menunjukkan dataran rendah bisa jadi daerah produsen bawang.Produksi bawang juga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan konsumen sehingga harga tidak melonjak,"katanya usai panen perdana bawang merah proyek BI-petani di Desa Andan Sari, Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan.

Dengan harga bawang yang bisa dikendalikan, diharapkan inflasi dapat ditekan.

Asisten II Ekonomi Pembangunan Pemkot Medan Qamarul Fattah mengatakan, Pemkot Medan juga akan bekerja sama dengan BI membuat proyek percontohan pengembangan lahan tanaman bawang seluas lima hektare di Kota Medan.

Program itu direncanakan dimulai April mendatang sehingga mendekati Puasa Ramadhan kebutuhan bawang semakin terjamin dan harga bisa dikendalikan.

Tahun lalu, kenaikan harga bawang memberikan kontribusi yang lumayan besar terhadap inflasi di Medan atau hingga sebanyak tujuh kali atau tujuh bulan..

Ketua Kelompok Tani Sedar, mitra Bank Indonesia, Maryoto mengatakan, ada dua varietas yang ditanam yaitu tuk-tuk dan lokal.

"Hasilnya cukup bagus, tetapi produktivitasnya masih sedang dihitung,"katanya.***2*** (T.E016/B/A. Lazuardi/A. Lazuardi) 26-02-2014 20:14:46

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014