Oleh Gilang Galiartha
Jakarta, 11/2 (Antara) - Pemerintah melalui Kementerian Sosial, Gubernur Sumatera Utara dan Bupati Karo akan menyantuni keluarga 17 korban tewas akibat erupsi Gunung Sinabung dengan nilai bantuan sebesar Rp10,5 juta.
Keterangan pers Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan pemberian bantuan akan dilakukan secara simbolis kepada para ahli waris pada Kamis (13/2) di Posko Utama Kabanjahe.
Sementara itu, jumlah korban tewas dipastikan bertambah menjadi 17 jiwa menyusul meninggalnya Sehat Sembiring (47) di Rumah Sakit Efarina Etaham, Selasa.
Korban sebelumnya sempat dirawat secara intensif sejak 1 Februari 2014.
Di sisi lain, proses pemulangan sejumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung masih terus dilakukan.
Dalam keterangan pers itu disebutkan Kepala BNPB Syamsul Maarif menekankan agar semua petugas membantu proses pemulangan pengungsi tersebut.
Sedikitnya 236 personil yang berasal dari elemen TNI, Polri dan relawan dikerahkan dalam pemulangan pengungsi empat desa.
Para relawan sejak Senin (10/2) memfasilitasi para kepala keluarga (KK) untuk memulai pembersihan rumah dan fasilitas umum di desa masing-masing, setelah dilepas lewat apel persiapan bersama di Posko Utama Kabanjahe yang dilakukan bersama-sama elemen TNI, Polri, Pemda Karo dan BPBD Sumut.
Para KK dari empat desa yaitu, Desa Cimbang, Ujung Payung, Rimo Kayu dan Batu Karang mulai hari ini melaksanakan pembersihan tempat tinggal masing-masing.
Proses pembersihan ditargetkan berlangsung selama tiga hari untuk memuluskan rencana persiapan pemulangan keluarga yang saat ini masih di pos penampungan.
Selama proses pembersihan para ibu, anak-anak dan kelompok rentan lain masih bertahan di pos penampungan hingga tempat tinggalnya layak dihuni kembali.
Para pengungsi juga mendapatkan santunan sebesar Rp50.000 per KK per hari, selama proses pembersihan.
Berdasarkan data Posko Utama, jumlah dari empat desa tersebut sebagai berikut Desa Cimbang 68 KK (234 jiwa), Rimo Kayu 196 KK (657 jiwa), Batu Karang 270 KK (805 jiwa), dan Ujung Payung 93 KK (311 jiwa). (G006)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Jakarta, 11/2 (Antara) - Pemerintah melalui Kementerian Sosial, Gubernur Sumatera Utara dan Bupati Karo akan menyantuni keluarga 17 korban tewas akibat erupsi Gunung Sinabung dengan nilai bantuan sebesar Rp10,5 juta.
Keterangan pers Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan pemberian bantuan akan dilakukan secara simbolis kepada para ahli waris pada Kamis (13/2) di Posko Utama Kabanjahe.
Sementara itu, jumlah korban tewas dipastikan bertambah menjadi 17 jiwa menyusul meninggalnya Sehat Sembiring (47) di Rumah Sakit Efarina Etaham, Selasa.
Korban sebelumnya sempat dirawat secara intensif sejak 1 Februari 2014.
Di sisi lain, proses pemulangan sejumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung masih terus dilakukan.
Dalam keterangan pers itu disebutkan Kepala BNPB Syamsul Maarif menekankan agar semua petugas membantu proses pemulangan pengungsi tersebut.
Sedikitnya 236 personil yang berasal dari elemen TNI, Polri dan relawan dikerahkan dalam pemulangan pengungsi empat desa.
Para relawan sejak Senin (10/2) memfasilitasi para kepala keluarga (KK) untuk memulai pembersihan rumah dan fasilitas umum di desa masing-masing, setelah dilepas lewat apel persiapan bersama di Posko Utama Kabanjahe yang dilakukan bersama-sama elemen TNI, Polri, Pemda Karo dan BPBD Sumut.
Para KK dari empat desa yaitu, Desa Cimbang, Ujung Payung, Rimo Kayu dan Batu Karang mulai hari ini melaksanakan pembersihan tempat tinggal masing-masing.
Proses pembersihan ditargetkan berlangsung selama tiga hari untuk memuluskan rencana persiapan pemulangan keluarga yang saat ini masih di pos penampungan.
Selama proses pembersihan para ibu, anak-anak dan kelompok rentan lain masih bertahan di pos penampungan hingga tempat tinggalnya layak dihuni kembali.
Para pengungsi juga mendapatkan santunan sebesar Rp50.000 per KK per hari, selama proses pembersihan.
Berdasarkan data Posko Utama, jumlah dari empat desa tersebut sebagai berikut Desa Cimbang 68 KK (234 jiwa), Rimo Kayu 196 KK (657 jiwa), Batu Karang 270 KK (805 jiwa), dan Ujung Payung 93 KK (311 jiwa). (G006)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014