Oleh Imam Fauzi

Binjai, 10/2 (Antara) - Harga sayur mayur di Kota Binjai terus bergerak naik akibat menurunnya pasokan dari sentra produksi di Kabupaten Karo pada pascaerupsi Gunung Sinabung.

"Harga sayur yang berasal dari Kabupaten Tanah Karo terus mengalami kenaikan," kata salah seorang pedagang tradisional pasar Tavip Binjai Idawati di Binjai, Senin.

Ia mengungkapkan, harga sayuran yang berasal dari daerah pegunungan yang dilanda erupsi itu, kini mengalami kenaikan mencapai 100 persen.

Adapun komoditi sayuran yang mengalami kenaikan 100 persen itu seperti buncis, cabai merah, kentang, wortel, dan tomat, katanya.

Untuk harga tomat saja kalau sebelumnya Rp 6.000 perkilogram, kini sudah mencapai Rp 9.000/kg.

Termasuk juga harga cabai merah dari sebelumnya Rp 30.000 per kilogram kini sudah aik menjadi Rp 40.000/kg.

Idawati yang setiap harinya berjualan di pasar tradisional Tavip menjelaskan, harga sayur seperti wortel naik dari Rp4.000 menjadi Rp8.000/kg.

Sedangkan kacang buncis, bunga kol, kol, selada dan kentang rata-rata juga mengalami kenaikan antara Rp2.000 hingga Rp 3.000 per kilogram.

Menurut Idawati selain karena dampak letusan gunung Sinabung, kenaikan harga ini juga dikarenakan kurangnya pasokan sayuran karena banyaknya petani sayuran asal Tanah Karo yang mengungsi.

Lahan pertanian sayur mayur di Karo yang terkena abu vulkanik erupsi gunung Sinabung diperkirakan membuat para petani di wilayah itu enggan untuk memanen hasil tanaman mereka.

Ia juga memperkirakan kenaikan harga sayuran asal Tanah Karo akan terus terjadi hingga gunung Sinabung kembali normal. (KR-IFZ)

Editor: T. Nico Adrian

Pewarta: Imam Fauzi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014