Oleh Hanni Sofia
Jakarta, 5/2 (Antara) - Pejabat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Firmansyah Rahim memastikan sektor pariwisata Sumatera Utara (Sumut) secara umum tidak terdampak secara signifikan oleh erupsi Gunung Sibanung.
"Erupsi Gunung Sinabung hanya berdampak terhadap daerah di sekitar radius lima kilometer, hal ini tidak mempengaruhi perjalanan wisatawan ke Sumatera Utara," kata Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf Firmansyah Rahim di Jakarta, Rabu.
Pihaknya memantau erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) yang masih berlangsung hingga saat ini tidak mempengaruhi perjalanan wisatawan melalui bandar udara (Bandara) Kualanamu, Medan, karena lokasinya relatif jauh.
Firmansyah mengatakan, erupsi Sinabung juga tidak berdampak pada destinasi favorit di Sumut seperti Danau Toba dan Kota Medan yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara (wisman).
Menurut dia, upaya pemerintah terhadap musibah bencana Sinabung saat ini fokus pada penanganan para pengungsi, yakni bagaimana agar pengungsi di tempat penampungan tetap sehat dan aman dengan ketersediaan makanan dan obat-obatan yang mencukupi.
"Pasca-tanggap darurat nanti pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat diharapkan bahu-membahu untuk mempercepat pemulihan," kata Firmansyah.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusdatin Kemenparekraf menunjukkan kunjungan wisman melalui pintu masuk Bandara Kualanamu Medan pada tiga bulan pertama yakni Januari, Februari, dan Maret 2013 "low seasons" masing-masing sebanyak 14.405, 16.419, dan 17.932 orang.
Sementara pada April 2013 menunjukkan tren sedikit menurun sebesar 15.011 orang, kemudian memasuki "high season" Mei dan Juni naik kembali masing-masing sebanyak 20.659 dan 20.729 orang.
Puncak kunjungan wisman melalui Kualanamu terjadi pada November dan Desember 2013 sebesar 24.784 dan 27.948 orang atau dua kali lipat lebih besar dibanding saat "low seasons" pada Januari 2013.
Firmansyah Rahim mengatakan, sepanjang tahun 2013 jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 8.802.129 orang atau mengalami pertumbuhan sebesar 9,42 persen dibandingkan tahun 2012 sebesar 8.044.462 orang.
Sedangkan perolehan devisa pariwisata 2013 sebesar 10 miliar dolar AS atau meningkat 10,23 persen.
"Meningkatnya kunjungan wisman 2013 antara lain dikarenakan semakin mudahnya aksesibilitas ke destinasi pariwisata," katanya.
Ia mencontohkan, saat ini konektivitas penerbangan langsung dari negara-negara sumber wisman ke destinasi unggulan di Indonesia, antara lain Danau Toba Sumut, maupun adanya fasilitas bandara baru seperti Kuala Namu Medan semakin bertambah.
Disebutkannya, saat ini banyak maskapai penerbangan internasional membuka jalur baru atau menambah frekuensi penerbangan ke Kuala Namu. (H016)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Jakarta, 5/2 (Antara) - Pejabat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Firmansyah Rahim memastikan sektor pariwisata Sumatera Utara (Sumut) secara umum tidak terdampak secara signifikan oleh erupsi Gunung Sibanung.
"Erupsi Gunung Sinabung hanya berdampak terhadap daerah di sekitar radius lima kilometer, hal ini tidak mempengaruhi perjalanan wisatawan ke Sumatera Utara," kata Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf Firmansyah Rahim di Jakarta, Rabu.
Pihaknya memantau erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) yang masih berlangsung hingga saat ini tidak mempengaruhi perjalanan wisatawan melalui bandar udara (Bandara) Kualanamu, Medan, karena lokasinya relatif jauh.
Firmansyah mengatakan, erupsi Sinabung juga tidak berdampak pada destinasi favorit di Sumut seperti Danau Toba dan Kota Medan yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara (wisman).
Menurut dia, upaya pemerintah terhadap musibah bencana Sinabung saat ini fokus pada penanganan para pengungsi, yakni bagaimana agar pengungsi di tempat penampungan tetap sehat dan aman dengan ketersediaan makanan dan obat-obatan yang mencukupi.
"Pasca-tanggap darurat nanti pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat diharapkan bahu-membahu untuk mempercepat pemulihan," kata Firmansyah.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusdatin Kemenparekraf menunjukkan kunjungan wisman melalui pintu masuk Bandara Kualanamu Medan pada tiga bulan pertama yakni Januari, Februari, dan Maret 2013 "low seasons" masing-masing sebanyak 14.405, 16.419, dan 17.932 orang.
Sementara pada April 2013 menunjukkan tren sedikit menurun sebesar 15.011 orang, kemudian memasuki "high season" Mei dan Juni naik kembali masing-masing sebanyak 20.659 dan 20.729 orang.
Puncak kunjungan wisman melalui Kualanamu terjadi pada November dan Desember 2013 sebesar 24.784 dan 27.948 orang atau dua kali lipat lebih besar dibanding saat "low seasons" pada Januari 2013.
Firmansyah Rahim mengatakan, sepanjang tahun 2013 jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 8.802.129 orang atau mengalami pertumbuhan sebesar 9,42 persen dibandingkan tahun 2012 sebesar 8.044.462 orang.
Sedangkan perolehan devisa pariwisata 2013 sebesar 10 miliar dolar AS atau meningkat 10,23 persen.
"Meningkatnya kunjungan wisman 2013 antara lain dikarenakan semakin mudahnya aksesibilitas ke destinasi pariwisata," katanya.
Ia mencontohkan, saat ini konektivitas penerbangan langsung dari negara-negara sumber wisman ke destinasi unggulan di Indonesia, antara lain Danau Toba Sumut, maupun adanya fasilitas bandara baru seperti Kuala Namu Medan semakin bertambah.
Disebutkannya, saat ini banyak maskapai penerbangan internasional membuka jalur baru atau menambah frekuensi penerbangan ke Kuala Namu. (H016)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014