Balige, 19/1 (Antara) - Komunitas "Lapo Julu" Balige, Kabupaten Toba Samosir, menyerahkan bantuan logistik bagi korban bencana erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara ke Posko penampungan pengungsi Paroki Kabanjahe, guna meringankan beban warga yang tertimpa musibah tersebut.

"Bantuan logistik berupa sembako yang diberikan, sebagai bentuk kepedulian dalam meringankan penderitaan para korban bencana yang tersebar di berbagai Posko penampungan," ujar Juru bicara Komunitas Lapo Julu, Lasmaida Pardede di Balige, Minggu.

Atas kondisi yang dialami para pengungsi bencana Sinabung, kata Lasmaida, secara spontan anggota komunitas mereka langsung menghimpun sejumlah dana, kemudian menyediakan berbagai bahan pokok keperluan sehari-hari, untuk selanjutnya dapat didistribusikan melalui Posko penerima bantuan.

"Lapo Julu", sebut dia, merupakan wadah berdiskusi tentang berbagai hal bagi sejumlah pemerhati sosial di Kota Balige, pinggiran Danau Toba, ibukota Kabupaten Toba Samosir, berada sekitar 250 kilometer dari Medan, Sumatera Utara.

Menurut Lasmaida, penderitaan yang dialami para pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung di Kabaupaten Karo yang berlangsung sejak letusan pertama pada 15 September 2013, cukup membuat keprihatinan bagi masyarakat di Tanah Air.

Sehingga, lanjutnya, komunitas pemerhati sosial di Lapo Julu, mencoba untuk berbagi rasa melalui sejumlah bantuan, agar kehidupan para pengungsi tidak semakin terpuruk dalam menghadapi berbagai hal selama berada dalam penampungan.

Lasmaida menyampaikan apresiasi bagi para donatur, di antaranya, Herbert Hutajulu, Sahala Tampubolon, Zevrin Harahap, Lauren Gultom, Tiar Siahaan, Marlasak Manurung, Boy Butar-butar, Lenny Sianipar dan Tengku Pardede, karena atas partisipasi mereka bantuan tersalurkan dengan lancar.

Didampingi Monang Silalahi, Abdi Saragih, Imran Napitupulu, May Pardede dan Sonta Simangunsong, paket bantuan berupa beras, roti, susu bubuk, mie instan dan berbagai sembako lainnya, diserahkan kepada Koordinator Posko Pengungsi Gereja Paroki Kabanjahe, Pastor Marianus.

Jumlah pengungsi akibat bencana erupsi gunung api yang menjadi puncak tertinggi di Provinsi Sumatera Utara dengan ketinggian 2.460 meter itu, hingga Minggu (19/1) mencapai 1.095 jiwa, terdiri dari 322 kepala keluarga.

Marianus menjelaskan, para pengungsi berasal dari Desa Berastepu, Gurukinayan, Sigarang-garang, Kuta Tengah, Kuta Raya serta beberapa desa berdekatan lainnya.

Para warga di sekitar lokasi bencana diingatkannya agar tetap waspada, mengingat status Gunung Sinabung yang dinilai masih sangat aktif, meskipun tren erupsinya sudah menunjukkan penurunan dalam beberapa hari terakhir.

Dia juga menyampaikan terimakasih atas bantuan yang diserahkan komunitas Lapo Julu Balige, dan berjanji akan mendistribusikan bahan-bahan tersebut sesuai harapan para penyumbang.

"Kami menyampaikan terima kasih atas partisipasi warga Balige yang telah memberikan bantuan, untuk seterusnya dapat disalurkan kepada para pengungsi yang membutuhkan," kata Marianus. (IN)

Pewarta: Imran Napitupulu

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014