Medan, 17/1 (Antara) - Bank Indonesia Medan menjelaskan stok uang kertas pecahan Rp1.000 semakin berkurang karena secara bertahap semua yang beredar akan diganti dengan uang koin atau logam.

"Jumlahnya yang terbatas itu juga dipastikan terjadi di daerah lain," kata Deputi Direktur Divisi Sistem Pembayaran BI Wilayah IX Sumut-Aceh, Kahfi Zulkarnaen di Medan, Jumat.

Dia menolak menyebutkan total stok uang Rp1.000 kertas, namun menegaskan bahwa BI sudah dan akan memperbanyak peredaran uang koin atau logam dengan pecahan sama.

"BI terus menyosialisasikan soal tidak akan adanya lagi uang pecahan Rp1.000 berbentuk kertas sehingga masyarakat tidak kaget saat uang tersebut tidak beredar lagi," katanya.

Dengan tidak akan diedarkannya lagi uang Rp1.000 kertas, maka uang pecahan kertas dengan nominalnya paling rendah adalah Rp2.000.

Kahfi menegaskan, meski uang pecahan kertas Rp1.000 itu ditarik, tidak akan mengurangi jumlah uang beredar dengan nominal Rp1.000 itu karena ditukar dengan uang logam atau koin.

Pengamatan di lapangan, banyak masyarakat yang menjadi tertarik menukarkan uang Rp1.000 kertas yang akan tidak beredar itu dengan berbagai alasan.

"Jadi pengen memiliki uang Rp1.000 kertas untuk koleksi," kata Veronika, nasabah Bank Mandiri.

Namun diakui, sulit mendapatkan uang itu di bank dengan alasan perbankan bahwa pasokan dari Bank Indonesia semakin terbatas.

Kalaupun ada, uang Rp1.000 kertas itu sudah jelek alias tidak baru lagi.***2***
(T.E016/B/A.J.S. Bie/A.J.S. Bie)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014