Teheran, 8/1 (Antara/Xinhua-OANA) - Iran memperingatkan negara itu menentang pemberlakuan sanksi baru yang mungkin dijatuhkan, dan menyatakan setiap sanksi baru AS terhadap Republik Islam itu akan membunuh pembicaraan mengenai nuklir, kata Press TV pada Selasa (7/1).

"Persetujuan setiap sanksi baru akan sama dengan membunuh pembicaraan nuklir yang sedang berlangsung," kata wanita Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham.

Komentar Afkham dikeluarkan sebagai reaksi atas rancangan sanksi yang diajukan senator AS untuk memberlakukan embargo baru atas Iran yang akan mengharuskan pengurangan lebih lanjut eksport minyak Iran.

"Upaya oleh Kongres dan Senat AS bagi pemberlakuan sanksi baru akan mendorong kecenderungan pembicaraan antara Iran dan P5+1 ke arah kegagalan," kata Afkham, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Republik Islam tersebut sedang mengadakan pembicaraan dengan enam negara besar dunia --Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, China dan Jerman-- mengenai pelaksanaan kesepakatan-nuklir sementara yang dicapai antara Iran dan keenam negara itu pada November tahun lalu. Mereka berusaha mengakhiri sengketa selama satu dasawarsa mengenai program nuklir kontroversial Iran.

(Uu.C003) (T.C003/C/Chaidar/Chaidar) 08-01-2014 08:53:17

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014