Simalungun, 23/12 (Antara) - Jembatan kecil di jalan lintas Nagori (Desa) Serapuh Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, runtuh akibat kelebihan beban karena sering dilintasi kendaraan berat.

"Sudah dua kali jembatan ini runtuh. Seingat saya menjelang Lebaran lalu dan pada hari Minggu kemarin," ujar Suparman (43 tahun), di Nagori Serapuh, Senin.

Ia menjelaska, jalan kampung dan kebun kawasan pemukiman warga dari lima desa di Kecamatan Gunung Malela ini menjadi arus lalu lintas alternatif dari Kota Pematang Siantar menuju Perdagangan Simalungun dan kota/kabupaten lainnya.

Pengalihan jalan tersebut lanjut, dia, akibat runtuhnya jalan dan jembatan di daerah Nagori Pamatang Sahkuda yang sudah berlangsung setahun lebih sehingga kendaraan truk dan angkutan antar provinsi melintas di jalan ini.

"Kami sudah memprediksi jalan kampung tidak akan mampu menahan berat kendaraan karena tidak sesuai kapasitas. Banyak jalan kampung sudah rusak di berbagai titik, dan kemarin jembatan runtuh sehingga tidak bisa dilalui lagi," kata Suparman.

Suparman dan warga lainnya berharap Pemerintah segera memperbaiki jalan lintas provinsi dan jembatan yang runtuh di Nagori Pamatang Sahkuda supaya dapat dilalui kendaraan sesuai dengan kapasitas dan jalan di desa mereka tetap terawat.

Camat Gunung Malela Riando P Purba ketika dihubungi menyampaikan Pemkab Simalungun melalui Dinas PU Bina Marga sedang membangun jembatan darurat dengan menggunakan batang pohon kelapa.

"Itu untuk jembatan sementara, sebelum dibuat secara permanen supaya bisa dilalui kendaraan roda empat kecil, dan warga bisa melakukan aktifitasnya seperti biasa," katanya. (KR-WRS)

Pewarta: Waristo

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013