Medan, 21/12 (Antara) - Bank Indonesia mengaku sedang fokus pada pengembangan klaster usaha kecil dan menengah atau UMKM untuk meningkatkan sektor itu yang cukup potensial dan mempercepat tumbuhnya pengusaha maju.

"Klaster dinilai merupakan pendekatan penting bagi UMKM. Oleh karena itu, BI (Bank Indonesia) makin fokus pada langkah tersebut,"kata Kepala Perwakilan BI Wilayah IX (Sumut-Aceh) Hari Utomo di Medan, Sabtu.

Dia mengatakan itu pada kegiatan Capital Building Wartawan Ekonomi Bisnis (WEB) yang menghadirkan berbagai narasumber.

Hari menyebutkan, pada tahun 2013 hingga September penyaluran kredit perbankan untuk UMKM di Sumatera bagian utara sudah mencapai sebesar Rp45, 9 triliun. Jumlah itu tumbuh 11,44 persen dari tahun lalu.

Dengan meningkatnya penyaluran kredit itu, kata dia, pangsa kredit UMKM terhadap total kredit perbankan di Sumbagut tren menguat atau sudah di kisaran 26,8 persen.

"Perbankan tampaknya sudah makin peduli dengan sektor UMKM dan BI akan terus mendorong untuk perhatian yang lebih besar lagi, antara lain dengan pengembangan klaster UMKM," katanya.

Beberapa klaster UMKM yang sudah dikembangkan BI Wilayah Perwakilan IX, antara lain Klaster Opak di Kabupaten Serdang Bedagai dan Klaster Sapi Potong di Langkat.

Ahli klaster Indonesia Mukti Ali Santoso menyebutkan bahwa klaster merupakan suatu yang "seksi" yang sudah dikembangkan sejak tahun 1990-an di negara Amerika dan Eropa.

Di negara Amerika itu tepatnya Valley, klaster dimulai dari produk silicon yang kemudian berkembang pada produk teknologi informasi yang sudah terbukti berhasil.

"Jadi, wajar saja BI masuk, bahkan fokus pada pengembangan klaster tersebut mengingat klaster yang merupakan pusat kegiatan UMKM pada sentra yang telah berkembang atau hasil dari perkembangan sebuah sentra yang ditandai oleh munculnya pengusaha yang lebih maju sangat diperlukan untuk pengembangan UMKM dan perekonomian bangsa," katanya.
(E016)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013