Karo, Sumut, 5/12 (Antara) -Lippo Group memberikan bantuan bahan pokok, sandang dan obat-obatan dengan total senilai Rp500 juta kepada pengungsi korban letusan Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
"Bantuan ini wujud kepedulian Lippo Group terhadap warga Karo korban bencana Sinabung, dan untuk pemerintah kabupaten/provinsi yang menangani bencana," kata Presiden Lippo Group/Presiden Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk, Theo L. Sambuaga, di Kabanjahe, Karo, Kamis.
Bantuan dialokasikan di tiga posko masing-masing Masjid Agung, GBKP Klasis Kabanjahe dan Gereja Katolik, yang secara simbolis diterima Ketua Tanggap Darurat Dandim 0205 TK ,Letkol Kav Prince
Meyer Putong.
Theo menjelaskan, Lippo Group selalu perduli dengan lingkungannya khususnya saat terjadi bencana alam seperti erupsi Sinabung.
"Manajemen dan seluruh keluarga besar Lippo Group berharap bantuan ini dapat meringankan beban pengungsi," kata Theo.
Sementara itu Pastor Gereja Katolik Jalan Irian Kabanjahe, Sesar Maujawa menyebutkan di gereja itu menampung sekitar 1.200 jiwa pengungsi dari berbagai desa.
"Posko yang juga menampung warga muslim tersebut masih tetap membutuhkan bantuan, karena belum diketahui sampai kapan waktu pengungsian," kata Sesar.
Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung, Letkol Meyer Putong menyebutkan, jumlah pengungsi mencapai 17.050 orang.
Pengungsi yang berasal dari 21 desa dan dua dusun itu ditampung di 31 titik di Kabupaten Karo.
"Ada satu titik lagi pengungsi yang berada di Kabupaten Langkat karena jarak rumah warga Karo itu lebih dekat ke Langkat," katanya.
Daerah yang terkena dampak secara langsung berada di empat kecamatan yakni Kecamatan Tiga Nderket, Payung, Simpangempat dan Naman Teran,
Hingga Kamis (5/12) pagi, status Gunung Sinabung masih dalam kategori "Awas" karena masih terus erupsi.
***4***
(T.E016/B/R. Sinaga/R. Sinaga)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Bantuan ini wujud kepedulian Lippo Group terhadap warga Karo korban bencana Sinabung, dan untuk pemerintah kabupaten/provinsi yang menangani bencana," kata Presiden Lippo Group/Presiden Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk, Theo L. Sambuaga, di Kabanjahe, Karo, Kamis.
Bantuan dialokasikan di tiga posko masing-masing Masjid Agung, GBKP Klasis Kabanjahe dan Gereja Katolik, yang secara simbolis diterima Ketua Tanggap Darurat Dandim 0205 TK ,Letkol Kav Prince
Meyer Putong.
Theo menjelaskan, Lippo Group selalu perduli dengan lingkungannya khususnya saat terjadi bencana alam seperti erupsi Sinabung.
"Manajemen dan seluruh keluarga besar Lippo Group berharap bantuan ini dapat meringankan beban pengungsi," kata Theo.
Sementara itu Pastor Gereja Katolik Jalan Irian Kabanjahe, Sesar Maujawa menyebutkan di gereja itu menampung sekitar 1.200 jiwa pengungsi dari berbagai desa.
"Posko yang juga menampung warga muslim tersebut masih tetap membutuhkan bantuan, karena belum diketahui sampai kapan waktu pengungsian," kata Sesar.
Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung, Letkol Meyer Putong menyebutkan, jumlah pengungsi mencapai 17.050 orang.
Pengungsi yang berasal dari 21 desa dan dua dusun itu ditampung di 31 titik di Kabupaten Karo.
"Ada satu titik lagi pengungsi yang berada di Kabupaten Langkat karena jarak rumah warga Karo itu lebih dekat ke Langkat," katanya.
Daerah yang terkena dampak secara langsung berada di empat kecamatan yakni Kecamatan Tiga Nderket, Payung, Simpangempat dan Naman Teran,
Hingga Kamis (5/12) pagi, status Gunung Sinabung masih dalam kategori "Awas" karena masih terus erupsi.
***4***
(T.E016/B/R. Sinaga/R. Sinaga)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013