Yangon, 1/5 (Antara/AFP) - Sepuluh orang menderita luka-luka dan polisi melepaskan tembakan peringatan ketika massa menyerang satu masjid di Myanmar tengah pada Selasa, kata pihak berwenang.

Kekerasan di kota kecil Oakkan, sekitar 100 kilimeter sebelah utara Yangon, dipicu setelah seorang wanita menabrak biksu muda sehingga mangkuk yang dibawanya untuk menampung sedekah jatuh ke tanah, menurut pengumuman televisi negara Myanmar.

Inilah peristiwa paling akhir terjadi di kawasan yang terletak di sebelah utara Yangon, kota utama Myanmar, setelah serangkaian serangan oleh warga pemeluk Budha terhadap rumah-rumah Muslim, tempat-tempat usaha dan masjid-masjid pada Maret.

"Pasukan keamanan terpaksa melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan kerumunan massa ketika mereka melempar batu ke arah satu tempat ibadah, merusak bagian depan tokok-toko di kota Oakkan," menurut buletin malam televisi itu.

"Selama bentrokan, sepuluh orang luka-luka, delapan di antara mereka cedera ringan," katanya.

Sebelumnya juru bicara kepresidenan Ye Htut menyatakan di halaman facebook-nya bahwa satu masjid telah diserang, seraya menambahkan suasana kembali tenang.

Pengumuman televisi negara itu, yang juga disiarkan di laman Kementerian Informasi mengatakan 25 toko dan satu "bangunan agama" diserang. Tak disebutkan apakah ada penangkapan terkait kekerasan itu.

Sedikitnya 43 orang meninggal dan ribuan kehilangan tempat tinggal pada Maret dalam bentrokan yang tampaknya dipicu oleh pertengkaran antara seorang pemilik toko emas Muslim dan pembelinya yang Buddha di kota Meiktila, Myanmar tengah.

Sejumlah biksu terlibat dalam bentrokan-bentrokan sedangkan yang lainnya berada di balik kampanye nasionalistik yang menyerukan boikot toko-toko milik kaum Muslim.

Kekerasan itu telah memicu ketegangan yang dalam di Myanmar yang pernah diperintah junta militer dan menimbulkan gangguan terhadap reformasi di bawah rezim quasi sipil yang berkuasa dua tahun lalu.

Tahun lalu sekitar 200 orang meninggal dalam bentrokan-bentrokan antara warga Buddha dan Muslim Rohingya -- kaum minoritas yang diperlakukan kejam oleh banyak orang Burma yang memandang mereka imigran gelap asal Bangladesh.

Sementara Rohingya -- yang dilukiskan oleh PBB sebagai salah satu kelompok minoritas yang paling teraniya di planet Bumi -- telah lama tak diberi kewarganegaraan Myanmar, warga Muslim yang menjadi sasaran kekerasan Maret adalah warga Myanmar.

(Uu.M016/a/m016)

(Uu.SYS/A/M. Anthoni/A/M. Anthoni) 01-05-2013 01:50:56

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013