Jakarta, 14/4 (Antara) - Menteri BUMN Dahlan Iskan memberikan pesan khusus kepada pejabat pemerintah yang memiliki akun jejaring sosial "twitter" mengelola sendiri dan tidak diserahkan kepada orang lain.
"Kalau ada pejabat yang memiliki akun twitter sebaiknya jangan dikendalikan orang lain, karena akan mudah diketahui bahkan menjadi bahan pertanyaan para follower (pengikut)," kata Dahlan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Minggu.
Demikian Dahlan menanggapi pertanyaan seputar akun resmi twitter @SBYudhoyono milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mulai dilansir pada Sabtu (13/4).
Diketahui selain Dahlan sejumlah pejabat yang juga aktif pada jejaring sosial microblog tersebut antara lain, Menkominfo Tifatul Sembiring dengan alamat @tifsembiring.
Dibuat pada 20 Oktober 2009, pengikut @tifsembiring hingga kini sudah mencapai sekitar 548.515 follower.
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dengan akun @KRMTRoy Suryo, dibuat pada 13 Desember 2010 yang hingga kini sudah memiliki 45.666 pengikut.
Adapun Menko Perekonomian Hatta Rajasa memiliki akun @hattarajasa yang dibuat pada pada 17 Juni 2010.
Ketua Umum DPP PAN tersebut saat ini memiliki pengikut yang cukup banyak mencapai 134.070 follower.
Menurut Dahlan, semakin ramainya pejabat membuat twitter dan aktif di lini masa ini justru positif untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.
"Tidak ada kata terlambat. Saya juga baru punya twitter pada 12 April 2012. Itupun karena "dipaksa" oleh Najwa (Najwa Shihab, presenter Metro TV). Kalau tidak dipaksa mungkin sampai sekarang saya belum punya twitter," ujar Dahlan.
Meski begitu Dahlan memberikan sedikit masukan agar twitter jangan dikendalikan orang lain.
"Kalau dioperasikan oleh orang lain, mendingan tidak punya saja. Karena twitter itu bisa menggambarkan pribadi yang memilikinya," ujar Dahlan.
Pada kesempatan itu pria kelahiran 17 Agustus 1951 ini juga mewanti-wanti agar twitter para pejabat jangan dikendalikan oleh tim atau bahkan mesin, apalagi hanya untuk meningkatkan jumlah pengikut.
"Kalau bukan dikelola sendiri oleh yang bersangkutan, tentu sangat mudah diketahui dan menjadi bahan pertanyaan para pengikutnya," ujar Dahlan.(R017)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Kalau ada pejabat yang memiliki akun twitter sebaiknya jangan dikendalikan orang lain, karena akan mudah diketahui bahkan menjadi bahan pertanyaan para follower (pengikut)," kata Dahlan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Minggu.
Demikian Dahlan menanggapi pertanyaan seputar akun resmi twitter @SBYudhoyono milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mulai dilansir pada Sabtu (13/4).
Diketahui selain Dahlan sejumlah pejabat yang juga aktif pada jejaring sosial microblog tersebut antara lain, Menkominfo Tifatul Sembiring dengan alamat @tifsembiring.
Dibuat pada 20 Oktober 2009, pengikut @tifsembiring hingga kini sudah mencapai sekitar 548.515 follower.
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dengan akun @KRMTRoy Suryo, dibuat pada 13 Desember 2010 yang hingga kini sudah memiliki 45.666 pengikut.
Adapun Menko Perekonomian Hatta Rajasa memiliki akun @hattarajasa yang dibuat pada pada 17 Juni 2010.
Ketua Umum DPP PAN tersebut saat ini memiliki pengikut yang cukup banyak mencapai 134.070 follower.
Menurut Dahlan, semakin ramainya pejabat membuat twitter dan aktif di lini masa ini justru positif untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.
"Tidak ada kata terlambat. Saya juga baru punya twitter pada 12 April 2012. Itupun karena "dipaksa" oleh Najwa (Najwa Shihab, presenter Metro TV). Kalau tidak dipaksa mungkin sampai sekarang saya belum punya twitter," ujar Dahlan.
Meski begitu Dahlan memberikan sedikit masukan agar twitter jangan dikendalikan orang lain.
"Kalau dioperasikan oleh orang lain, mendingan tidak punya saja. Karena twitter itu bisa menggambarkan pribadi yang memilikinya," ujar Dahlan.
Pada kesempatan itu pria kelahiran 17 Agustus 1951 ini juga mewanti-wanti agar twitter para pejabat jangan dikendalikan oleh tim atau bahkan mesin, apalagi hanya untuk meningkatkan jumlah pengikut.
"Kalau bukan dikelola sendiri oleh yang bersangkutan, tentu sangat mudah diketahui dan menjadi bahan pertanyaan para pengikutnya," ujar Dahlan.(R017)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013