"Wanita adalah tulang punggung suatu keluarga, fisiknya memang lemah tetapi ia mampu mempengharui suami dan anak-anaknya sedemikian rupa sehingga sang suami dan anak-anak akan menurut kepadanya," katanya, Rabu.
Maka jelasnya, jika seorang istri pejabat tinggi perlu disandingi dengan akhlak mulia, bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, sehingga ia tidak akan mendorong suaminya berbuat hal yang tidak baik yang melanggar peraturan.
Kini kaum wanita sudah dapat menduduki segala lapangan kedudukan profesi dan pekerjaan, seperti, Ustajah, Guru, Polisi, Kowad, Wara, Kowal, Pengusaha, hingga kalangan pejabat seperti Camat, Bupati, Walikota, Menteri hingga Presiden, itu ada dari kalangan wanita dalam status yang sama dengan laki-laki, terangnya.
Semua itu tidak terlepas dari jasa perjuangan ibu kartini yang telah mengkorbankan persamaan Hak dan Kedudukan yang sama dengan kaum Pria.
Menurut dia, tugas yang perlu digarap secara terus menerus oleh kaum wanita Indonesia seperti ada sebuah sabda yang mengatakan, bahwa baik buruknya suatu negara tergantung kaum wanita.
"Jika akhlak atau budi pekerti kaum wanitanya baik maka baiklah sebuah Negara tersebut, namun jika buruk akhlak atau budi pekerti kaum wanitanya maka rusaklah sebuah negara tsrsebut, terangnya.