Siswi yang juga warga Desa Batang Bahal, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan sempat menjalani perawatan di RSUD Padangsidimpuan selama 9 hari dalam kondisi sekarat setelah mencoba bunuh diri dengan menenggak racun rumpun jenis Round up.
Ia melakukan itu karena merasa tertekan, yang diduga akibat di intimidasi oknum guru kelas korban pada Sabtu (1/4) lalu, hingga korban tidak mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMK.
Sementara Ayah korban Yanwar Nasution (49) tidak henti-hentinya meratapi kepergian putrinya menghadap Sang Pencipta, bahkan isak tangis dari keluarga korban juga tidak bisa terbendung ketika melihat jenazah korban terbaring kaku di ruang Salak, Lantai II RSUD Kota Padangsidimpuan itu.
Sejumlah rekan korban sempat histeris ketika melihat jenazah korban. Para guru yang sebelumnya sudah hadir terlebih dahulu di RSUD terpaksa ikut menenangkan siswanya yang menjerit-jerit karena tidak menduga korban meninggal dunia.
Di rumah duka, sejumlah kalangan berdatangan melayat diantaranya Walikota Padangsidimpuan Andar Amin Harahap, SSTP, M.Si, Wakil Walikota Mhd. Isnandar Nasution, S.Sos, anggota DPRD Kota Padangsidimuan dari Partai Amanat Nasional (PAN) Iswandy Arysadi, para guru dan siswa SMKN 3 Padangsidimpuan dan menyampaikan duka cita serta belasungkawa atas kepergian korban.
Terpisah, Wakil Walikota Mhd. Isnandar Nasution, S.Sos mengatakan, Selasa, Pemko Padangsidimpuan mengungkapkan rasa prihatin dengan atas meninggalnya Amelya Nasution siswi SMKN 3 Kota Padangsidimpuan, akibat minum racun yang asal muasal kenekatan korban karena merasa tertekan, diduga akibat di intimidasi guru kelas korban.
Saya meminta aparat penegak hukum untuk untuk menyelidiki kasus meninggalnya korban dan memberikan tindakan hokum terhadap oknum guru bila terbukti ada kaitannya dengan meninggalnya korban, ucap Wakil Walikota.
Disesalkannya, kejadian ini dan ini merupakan duka terhadap dunia pendidikan dan hal ini tentunya juga harus diusut tuntas sampai ke akar permasalahannya agar tidak jatuh korban lainnya.
Sementara Ayah korban Yanwar Nasution (49) tidak henti-hentinya meratapi kepergian putrinya menghadap Sang Pencipta, bahkan isak tangis dari keluarga korban juga tidak bisa terbendung ketika melihat jenazah korban terbaring kaku di ruang Salak, Lantai II RSUD Kota Padangsidimpuan itu.
Sejumlah rekan korban sempat histeris ketika melihat jenazah korban. Para guru yang sebelumnya sudah hadir terlebih dahulu di RSUD terpaksa ikut menenangkan siswanya yang menjerit-jerit karena tidak menduga korban meninggal dunia.
Di rumah duka, sejumlah kalangan berdatangan melayat diantaranya Walikota Padangsidimpuan Andar Amin Harahap, SSTP, M.Si, Wakil Walikota Mhd. Isnandar Nasution, S.Sos, anggota DPRD Kota Padangsidimuan dari Partai Amanat Nasional (PAN) Iswandy Arysadi, para guru dan siswa SMKN 3 Padangsidimpuan dan menyampaikan duka cita serta belasungkawa atas kepergian korban.
Terpisah, Wakil Walikota Mhd. Isnandar Nasution, S.Sos mengatakan, Selasa, Pemko Padangsidimpuan mengungkapkan rasa prihatin dengan atas meninggalnya Amelya Nasution siswi SMKN 3 Kota Padangsidimpuan, akibat minum racun yang asal muasal kenekatan korban karena merasa tertekan, diduga akibat di intimidasi guru kelas korban.
Saya meminta aparat penegak hukum untuk untuk menyelidiki kasus meninggalnya korban dan memberikan tindakan hokum terhadap oknum guru bila terbukti ada kaitannya dengan meninggalnya korban, ucap Wakil Walikota.
Disesalkannya, kejadian ini dan ini merupakan duka terhadap dunia pendidikan dan hal ini tentunya juga harus diusut tuntas sampai ke akar permasalahannya agar tidak jatuh korban lainnya.