"Buka dua kali dalam seminggu, setiap hari Rabu dan Sabtu," sebut Ratmi (36) pedagang yang berasal dari Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Sabtu.
Ratmi bersama ratusan pedagang lain yang berasal dari kawasan Lima Puluh, Petatal dan Kampung Antara Kabupaten Batubara, Perdagangan dan sekitar Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun menggelar gadangannya di atas tikar atau meja kayu seadanya.
Peadagang menjual berbagai bahan kebutuhan pokok, seperti cabai, bawang, beras, sayuran, kebutuhan sandang, ada juga makanan dan minuman.
Kebanyakan pedagang tidak memakai payung atau memasang tenda untuk menghindari cuaca panas, karena daerah itu berdekatan dengan kawasan pantai.
"Pohon sawit melindungi kami dari matahari, beda kalau hujan, langsung bubar," kata Wandi (28) penjual bawang merah, warga Nagori Dusun Banjar, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun.
Pangulu atau Kepala Desa Nagori Dusun Ulu, Asnida mengatakan, awalnya pasar mingguan "Pekan Rebo" buka di dekat kantor desa yang menampung kurang dari puluhan pedagang.
Aktivitas yang semakin meningkat, pemerintahan desa memindahkan ke lahan warga di sela-sela kebun kepala sawit dengan sewa per hari Rp5.000 dan waktunya juga ditambah menjadi dua kali sepekan.
Camat Kecamatan Ujung Padang, Muhammad Fikri Fanani Damanik mengatakan, potensi perkembangan ekonomi warga kecamatan yang bermata pencarian di dominasi sawit dan palawija, terus berkembang.
Fikri mengtaakan, Pemerintah Kecamatan merancang beberapa program seperti perlombaan hasil tanaman untuk memotivasi dan memacu semangat kewirausahaan warga.
Untuk keberadaan pekan mingguan, Pemerintah Kecamatan mengadakan pekanan di dua tempat, dan masyarakat membuka di lokasi lain dengan waktu berbeda.
"Kita selalu memotivasi masyarakat untuk maju dan berkembang, meski (letak desa dan kecamatan) sangat jauh dari Ibu Kota Kabupaten Simalungun, Kecamatan Raya," kata Fikri.