Labuhanbatu, 23/10 (Antarasumut) - Sebanyak 116 warga binaan penghuni lembaga pemasyarakatan (Lapas) Lobusona Rantauprapat memperingati Hari Santri Nasional (HSN) dengan membaca Solawat Nariah sebanyak 4.444 ribu kali.
"Pembacaan Solawat untuk membangun kembali keimanan yang hakiki sehingga keimanan yang berjiwa nasionalis," kata Kalapas Lobusona Rantauprapat, Syarif Usman, Sabtu di komplek Masjid At-Taubah.
Menurutnya, peringatan HSN pertama yang jatuh pada Sabtu, 22 Oktober 2016, menjadi momen penting bagi warga binaan disini untuk memperdalan ketaqwaan dan keimanan sehingga membentuk jiwa dan akhlak yang lebih baik.
Syarif menuturkan, masih banyak warga binaan yang buta Al- Qur'an. Namun, dengan pembinaan bersama dengan pembina Lapas Ustad OK Samsuddin Limalaras, para waraga binaan beragama Islam di Lapas Lobusona ini dapat membacanya.
"Saat ini, Lapas sudah bisa tempat membina dan memperdalam keimanan sehingga membentuk jiwa dan akhlak yang lebih baik," katanya.
Dia mengharapkan, dalam menjalani masa tahanan, anggaplah masa belajar Al-Qur'an terus membaca dan berdoa. "Jadi warga binaan sebagai santri-santri yang dididik dan diajarkan membaca Alquran", kata Syarif.
Dia mengemukakan, apabila ada warga binaan terkesan dipersulit dalam pengurusan pembebasan bersarat (PB), janganlah menganggap bahwa Kalapas yang menghambatnya.
Untuk itu, perkuatlah kesabaran, karena sabar itu pasti kasihani Allah SWT dan terus berdoa. "Niat saya, semua warga binaan dapat PB dan cepat prosesnya. Itulah niat hati saya, jadi tetaplah harus bersabar serta berdoa", kata Kalapas.
Syarif menjelaskan, untuk mengusulkan PB, diharapkan warga binaan jangan terlibat kasus atau masalah yang dinamakan register X, kalau sudah kena register X tidak bisa lagi mengusulkan PB. Jadi ikuti semua proses yang sudah ditetapkan.