Tarutung, 11/11 (Antarasumut) - Kepala Dinas Pariwisata Tapanuli Utara Gibson Siregar menyikapi kendala pengembangan kepariwisataan daerah itu dengan penggodokan Rencana Induk Kepariwisataan Daerah (Riparda) untuk dijadikan acuan pengembangan kepariwisataan.
“Hingga saat ini, kita belum memiliki Riparda. Makanya, agar tidak berlarut-larut, hal itu dengan segera sudah sikapi dengan penggodokan materinya melalui jasa konsultan,†kata Gibson, Rabu.
Menurutnya, tanpa Riparda, upaya untuk menarik perhatian wisatawan serta campur tangan Pemerintah Pusat untuk menyalurkan dana, akan sebatas pada angan-angan.
“Riparda akan menjadi acuan. Disana akan nampak dan direkomendasikan secara jelas tentang jenis wisata yang akan dibangun untuk pengembangan kepariwisataan, apakah itu wisata alam, wisatan sejarah, atau wisata lainnya,†ujarnya.
Dengan mengacu ke Riparda, kata Gibson, pembangunan obyek wisata yang hanya menuruti selera lokal seperti yang terjadi selama ini tidak akan terulang.
Sebab, Riparda sesuai rencana akan diturunkan menjadi ‘master plan’ serta ‘bussiness plan’ sebagai turunan selanjutnya yang dibarengi dengan adanya ‘detail engineering design’.
“Jika Riparda sudah ada, maka pengembangan kepariwisataan kita tidak akan mengalami kendala. Karena membangun wisata harus didasari potensi unggulan daerah,†tukasnya.
Taput Sikapi Kendala Pengembangkan Kepariwisataan Lewat Riparda
Rabu, 11 November 2015 17:27 WIB 2102
Hingga saat ini, kita belum memiliki Riparda. Makanya, agar tidak berlarut-larut, hal itu dengan segera sudah sikapi dengan penggodokan materinya melalui jasa konsultan